Mengendalikan Hawa Nafsu dan Mempertajam Dialog Spiritual - xcosport education
Headlines News :
Home » » Mengendalikan Hawa Nafsu dan Mempertajam Dialog Spiritual

Mengendalikan Hawa Nafsu dan Mempertajam Dialog Spiritual

Written By doc on Selasa, 15 Januari 2013 | 23.59

RAMADHAN BULAN PENUH BERKAH
Mohammad Sabeni, MA*

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (١٨٣)
Artinya :  Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا, غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْه

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa melakukan ibadah Ramadhan karena iman dan mengharap ridlo-Nya, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lewat." Muttafaq Alaihi

Para pembaca yang budiman

Malam tadi pemerintah telah menetapkan awal Puasa Ramadan tahun 1433 H jatuh pada hari Sabtu tanggal 21 Juli 2012. Namun demikian, ada sebahagian saudara kita pada hari ini (Jumat tanggal 20 Juli 2012 ) telah melaksanakan ibadah shaum Ramadan sebagai hari pertama. Marilah kita  sikapi  perbedaan perbedaan yang bersifat  ikhtilaf (bersifat  far’ie  bukan bersifat ushuly  dalam konteks ushul al-Fiqh). Kita jadikan perbedaan itu sebagai pembawa rahmah dan kebaikan bersama sebagai upaya menciptakan persatuan dan kesatuan umat Islam di seluruh wilayah Indonesia.

Melalui kolom renungan ini, mari kita  berusaha dengan penuh kesungguhan untuk meningkatkan kualitas ibadah di bulan yang penuh berkah ini dengan mempelajari berbagai aspek yang berhubungan dengan kesempurnaan  dan keabsahan ibadah shaum Ramadan yang merupakan kewajiban bagi setiap umat  Nabi Muhammad yang beriman secara totalitas (memenuhi memenuhi 6 pilar  keimanan) sebagai landasan aqidah Islamiyah.

Para pembaca yang mudah-mudah dirahmati Allah

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa dasar  ibadah  dalam Islam terutama  ibadah mahdah (ibadah yang tata aturannya telah dibakukan seperti salat, puasa, zakat dan haji) adalah keimanan. Begitu pula dengan ibadah puasa. Firman Allah dalam al-Quran  Surat Al-Baqarah ayat 183  menunjukkan bahwa seruan kewajiban ibadah shaum ditujukan kepada orang-orang beriman  dengan ياايهاالذين آمنوا))
Kata  آمنوا   dari segi aturan bahasa Arab (baca: sharf) bukan diartikan “percaya”  tetapi “saling mempecayai  atau saling mengimani. Dari kata tersebut melahirkan dua pihak  yang terlibat yaitu pihak yang dimani sebagai pihak pertama yang membuat  aturan main dan yang mengimani (mukmin) sebagai pihak ke dua  yang wajib melaksanakan aturan yang telah ditetapkan oleh pihak pertama.  Sebagaimana lazimnya dalam bertransaksi antara dua pihak yang melakukan perjanjian secara tertulis, maka apabila pihak kedua melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh pihak pertama, maka  secara otomatis perjanjian tersebut dibatalkan. Dengan demikian, posisi iman dalam ibadah dalam Islam sangat menentukan.
 Ibadah puasa atau shaum merupakan ibadah yang sangat rahasia dan bentuk imbalannya pun tidak dapat diditeksi sebagaimana ibadah-ibadah lainnya. Berbeda dengan  salat contohnya. Ibadah salat merupakan ibadah yang harus diwujudkan dalam bentuk  keterlibatan hati (niat), gerakan-gerakan dan perkataan  yang semua itu berlangsung   secara sistimatis dalam putaran yang dinamakan rakaat. Sehingga ukuran keberhasilan salat secara fiqhiyyah apabila terpenuhi syarat dan rukunnya. Ibadah zakat diwajibkan hanya kepada para orang  kaya  dan telah cukup nishab dan haul yang melibatkan harta benda atau yang disamakan dengan harta. Ibadah haji merupakan ibadah yang diperuntukkan bagi  mukmin yang mampu untuk melaksanakannya (ibadah bersyarat). Sedangkan puasa adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap mukmin tanpa memperhatikan status soaial.
Secara sederhana para ulama fiqh mendefinisikan puasa secara bahasa  dengan “menahan atau mengendalikan” diri untuk tidak melakukan aktivitas. Jika kita perhatikan semua makhluk hidup  melakukan hal yang sama. Hal itu dilakukan sebagai strategi untuk mendekati mangsa yang menjadi sasarannya. Seekor singa umpamnaya  berusaha menahan diri untuk tidan mengaum dan bergerak mendekati mangsanya sebelum suasana aman dan terkendali. Begitulah setiap hewan melakukannya demi tercapai tujuan yang diinginkan.
Para ulama fiqh memberikan definisi pauasa secara istilahy (syar’ie) dengan “menahan diri dari makan, minum dan hal-hal yang membatalkannya  dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan  syarat-syarat, rukun dan niat tertentu”.  Yang paling digarisbawahi oleh setiap orang berpuasa adalah “hal-hal yang membatalkan” baik yang membatalkan pauasa itu sendiri maupun yang membatalkan pahalanya. Rasulullah bersabda yang artinya “ Betapa banyak orang yang berpuasa  hanya merasakan haus dan lapar”.Ungkapan inilah yang perlu kita renungkan agar ibadah puasa yang kita laksanakan selama satu bulan tidak dianggap tiada berarti dan pada akhirnya harapan dan tujuan  yang Allah tetapkan tidak tercapai.
Sebagai  penutup renunagan ini,marilah kita semua secara cermat untuk meraih berbagai fasilitas istimewa yang terdapat di bulan Ramadan yang penuh berkah ini dengan melakukan seragkaian ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah  seperti berpuasa sesuai dengan ketentuan, salat tarawih, tadarrus al-Quran baik secara perorangan maupun kelompok, memperbanyak ibadah sosial berinfaq, shadaqah, memberi jamuan berbuka puasa di tempat kita tinggal dan bentuk ibadah  lainnya yang telah anjurkan oleh Allah dan Rasulullah SAW. Semoga Allah memberi kesanggupan dan kesempatan untuk kita menjalankan aktivitas di atas dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Amien
 ^ Dosen  dan Pemerhati Pemikiran Islam pada Fakultas Agama Islam Unisma Bekasi.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Template Information

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. xcosport education - All Rights Reserved